Mdinews, Jakarta – Halal Bihalal yang diikuti ratusan anggota Komunitas Padang Gantiang Sakato (PGS) Jabodetabek dan sekitarnya dilaksanakan di Hotel Oasis Amir Jakarta Pusat pada 25 Mei 2025.
Paguyuban PGS merupakan sebuah organisasi sosial yang menghimpun para perantau dari Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang tinggal di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Kegiatan Halal Bihalal ini telah berlangsung selama beberapa dekade dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi di antara para perantau Minang, terutama dari Padang Gantiang, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat, yang berada di Jabodetabek dan sekitarnya.
Tampak hadir ratusan warga, pejabat, serta tokoh masyarakat dari Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, termasuk perwakilan Bupati Tanah Datar, Dosen UIN Jakarta Prof Dr Amsal Bakhtiar, Camat Padang Gantiang, Wali Nagari Harmansyah, Ketua PGS Yasrizal Ilyas, serta Ketua DPW Asmen Provinsi Banten, Safrizal Atril dan tokoh masyarakat lainnya.
Ketua PGS periode 2017-2025, Yasrizal Ilyas, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada panitia, peserta yang hadir, serta sponsor yang telah berkontribusi pada acara ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia, semua yang hadir dan mendukung acara halal bihalal ini,” ujarnya.
Menurut Yasrizal, PGS memiliki sejumlah kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu warga Padang Gantiang yang membutuhkan, baik di Jabodetabek maupun di kampung halaman.
Contohnya, selama pandemi Covid-19, PGS memberikan bantuan kepada anggotanya tanpa memandang status sosial.
“Jika bukan kita yang peduli, siapa lagi yang akan membantu? ” katanya.
Ia berharap kita semua dapat mendukung kampung halaman kita dari perantauan.
“Mari kita bangun kampung kita,”
Dia juga berharap kepemimpinan PGS yang baru dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dan memperbaiki program yang sudah ada selama masa jabatannya.
Ia tidak lupa meminta maaf kepada semua warga PGS atas kesalahan yang mungkin terjadi selama masa kepengurusannya.
“Mohon dimaafkan jika ada kesalahan dari kami sebagai pengurus PGS,” tegasnya.
Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Kepala BPBD Tanah Datar dr Ermon Reflis mengajak seluruh warga PGS, baik yang berada di rantau maupun di kampung, untuk bersatu dalam membangun Kampung Padang Gantiang.
“Saya sangat senang melihat kehadiran para tokoh pendiri dan sesepuh, yang penting adalah menjalin silaturahmi,” katanya.
Ia menyatakan bahwa pemerintah siap untuk hadir dan mendukung semua kegiatan yang diselenggarakan oleh PGS guna memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat Padang Gantiang yang merantau.
Sementara itu, tokoh masyarakat dan sesepuh terkemuka dari Padang Gantiang, yang juga seorang akademisi, Prof Dr Amsal Bakhtiar, memberikan sambutan positif terhadap acara halal bihalal PGS dan mengucapkan selamat atas keberhasilan acaranya.
“Sebagai warga Padang Gantiang, saya sangat senang bisa bersilahturahmi dengan kerabat, teman, dan banyak sesepuh yang lainnya,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan ini dapat memperkuat ikatan kekeluargaan di antara semua individu dan membawa kemajuan untuk Padang Gantiang,” harapnya.
Seorang warga PGS yang juga Humas PGS, Safrizal Atril, menyoroti semangat warga yang hadir pada acara tersebut.
“Kehadiran bukan hanya dari Jabodetabek, tetapi juga ada yang datang dari Banten dan Bandung, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun,” kata Safrizal Atril yang juga Ketua DPW AsMEN Provinsi Banten.
Ketua Panitia halal bihalal PGS, Ir Erwin Kasim, mengungkapkan bahwa halal bihalal tahun ini terasa lebih meriah dan ramai dengan kehadiran warga dari berbagai daerah, termasuk Jabodetabek dan kampung halaman.
Ia mengharapkan bahwa acara halal bihalal dapat memperkuat hubungan antar generasi, mulai dari para sesepuh hingga generasi Z.
Wali Nagari, Harmansyah menyambut baik undangan dari panitia halal bihalal sebagai wadah memperkuat silaturahmi antara warga di ranah Minang dengan perantau Padang Gantiang di Jabodetabek.
“Perantau ini merupakan salah satu penentu kelanjutan pembangunan yang ada di Padang Gantiang karena apa-apa yang akan kami bangun kami selalu berkoordinasi dengan warga perantau baik itu masalah irigasi, pengolahan sampah, pariwisata dan event,” ujarnya.
Seperti yang kita ketahui, PGS didirikan berdasarkan kepedulian terhadap pelestarian budaya, solidaritas sosial, serta semangat gotong royong.
Paguyuban ini berkembang menjadi wadah yang krusial dalam memelihara hubungan emosional di antara warga Padang Gantiang yang merantau.
Anggotanya tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Padang Gantiang Sakato aktif dalam berbagai aktivitas, seperti penggalangan dana untuk korban bencana, program beasiswa bagi siswa berprestasi di kampung halaman, hingga pelatihan untuk UMKM bagi anggota yang merantau.
Selain itu, paguyuban ini juga secara rutin menyelenggarakan acara kebudayaan, mulai dari maota di lapau, pertunjukan randai, hingga pengajian dan seminar kebangsaan.
Semua ini bertujuan untuk menjaga identitas sebagai urang awak, sekaligus membuka kesempatan untuk kolaborasi antar generasi.
Dengan semangat kebersamaan dan jiwa basamo-basaok, Padang Gantiang Sakato terus beraktivitas, membuktikan bahwa meskipun terpisah oleh jarak, hati para perantau tetap bersatu untuk kampung tercinta, Padang Gantiang.***