MDI.NEWS – Tanah Merah Cipayung, Depok. Dalam menjalankan perintah presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045 bahwa Indonesia harus surplus di bidang pangan. Oleh karena itu Kodim 0508 Depok membuat program Ketahanan Pangan dengan memanfaatkan lahan tidur kini menjadi lahan produktif pertanian.
Lahan tersebut milik aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia ( BLBI) yang berada di Tanah Merah Cipayung Depok seluas 10 Hektar dengan di tanami tanaman Koro Pedang sejenis tumbuhan kacang kacangan sebagai bahan dasar pembuat Tempe . Pada hari Sabtu 22 Februari 2025 .
Tanaman Koro Pedang menghasilkan protein, biji koro pedang mengandung komponen bioaktif yaitu senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Biji koro pedang juga mengandung vitamin B1 dan B2 serta canavanin yang merupakan asam amino penyusun protein organisme.
Komandan Kodim 0508 Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto, mengungkapkan bahwa lahan seluas 10 hektare yang kini dikelola merupakan aset milik Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Kodim 0508 Depok menginisiasi pemanfaatan lahan ini untuk menanam koro pedang, sebagai alternatif bahan baku tempe dan tahu selain kedelai.
“Koro pedang adalah tanaman yang kuat, tahan hama, dan memiliki masa panen yang relatif cepat. Ini bisa menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan,” kata Kolonel Inf Iman di hadapan wartawan kota Depok.
Kodim 0508 Depok memilih koro pedang sebagai komoditas utama dalam program ketahanan pangan karena keunggulannya yang tidak membutuhkan perawatan rumit serta memiliki daya tahan tinggi terhadap hama. Masa panennya pun tergolong cepat, yakni setiap empat bulan sekali, dan dapat bertahan hingga satu tahun dalam satu kali masa tanam.
“Dalam satu tahun, tanaman ini bisa dipanen tiga kali. Ini memberikan peluang besar bagi warga untuk menambah penghasilan dengan cara yang mudah serta siap menampung hasil panen masyarakat hasil ppanen tanaman Koro Pedang”, pungkasnya.
Dandim juga mendorong masyarakat Depok untuk ikut membudidayakan tanaman ini, baik di lahan kosong maupun di pekarangan rumah menggunakan pot atau polybag. Selain perawatannya yang sederhana, koro pedang juga memiliki keunggulan lain, yaitu daya tahannya yang lama sebelum dijual ke pasar.
“Biji koro pedang yang masih utuh dapat bertahan dalam jangka waktu lama sebelum akhirnya dijual atau diolah. Ini menjadikannya sebagai komoditas yang menjanjikan untuk dikembangkan lebih luas,” tambahnya.
Dandim mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan menggandeng para pengusaha tempe dan tahu untuk menampung hasil panen koro pedang dari warga Depok. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekadar pemanfaatan lahan, tetapi juga membangun rantai ekonomi yang berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah strategis dalam ketahanan pangan, tetapi juga bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kota Depok.
Ketua Panitia HPN 2025 tingkat Kota Depok Eko Budi Ahdayanto menyambut baik keterlibatan wartawan dalam program ketahanan pangan ini. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bukti nyata bahwa pers tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga berkontribusi langsung dalam program pemerintah.
“Kami sangat mengapresiasi jajaran Kodim 0508 Depok yang telah mengedukasi kami tentang ketahanan pangan dan memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam program pemanfaatan lahan tidur ini,” ujarnya.
Ia juga berharap sinergi antara wartawan dan Kodim Depok terus berlanjut ke depan, tidak hanya dalam aspek ketahanan pangan tetapi juga dalam berbagai program pembangunan yang melibatkan masyarakat.
“Kolaborasi ini sangat positif. Kami berharap kerja sama dengan Kodim bisa terus berlanjut demi mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya di Depok,”jelasnya.
Wartawan : Kerry