Nusa Tenggara Timur, 28 Februari 2025 – Gunung api di wilayah Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi hebat pada Kamis dini hari, memaksa ribuan warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Letusan ini menyebabkan hujan abu yang melanda beberapa daerah di sekitar gunung.
Kronologi Kejadian Erupsi terjadi sekitar pukul 02.45 WIB, dengan lontaran material vulkanik mencapai ketinggian 3.500 meter di atas puncak gunung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa aktivitas vulkanik meningkat sejak beberapa hari terakhir sebelum akhirnya terjadi letusan besar.
Seorang warga setempat, Rudi (42), mengaku panik ketika mendengar suara gemuruh yang disertai getaran tanah.
“Kami langsung bergegas keluar rumah begitu mendengar suara letusan. Langit menjadi gelap oleh abu vulkanik, dan bau belerang sangat menyengat,” ujarnya.
Dampak Dan Proses Evakuasi Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera melakukan evakuasi terhadap lebih dari 4.500 warga yang tinggal di zona bahaya.
Kepala BPBD Nusa Tenggara Timur, Andi Prasetyo, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi di lapangan.
“Kami bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memastikan semua warga terdampak mendapatkan bantuan dan perlindungan yang memadai,” katanya.
Langkah Pemerintah Dan Imbauan Kepada Warga Pemerintah daerah telah menetapkan status Siaga Level III untuk gunung api ini, dengan radius aman yang diperluas hingga 7 kilometer dari kawah. Selain itu, penerbangan menuju dan dari bandara terdekat telah dihentikan sementara demi keselamatan penerbangan.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johan Mandala, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami meminta masyarakat yang berada di zona merah untuk tidak kembali ke rumah sampai kondisi benar-benar aman,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memperingatkan adanya potensi hujan abu yang dapat mencapai daerah lain di sekitar gunung.