Jakarta, 3 Maret 2025 – Puasa bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga memiliki nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Melalui puasa, generasi muda dapat belajar tentang kedisiplinan, kejujuran, empati, serta ketahanan diri yang sangat penting dalam membangun bangsa yang maju.
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, puasa memberikan pengalaman langsung bagi anak-anak dalam memahami arti kesabaran dan kejujuran.
“Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dan memahami perjuangan orang lain yang kurang beruntung. Ini adalah pendidikan karakter yang sangat penting bagi generasi penerus,” ujarnya.
Sementara itu, Ulama dan Tokoh Pendidikan KH. Nasaruddin Umar menambahkan bahwa puasa dapat membentuk moralitas yang tinggi pada anak-anak sejak dini.
“Melalui puasa, anak-anak diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu, bersikap sabar, dan meningkatkan rasa empati terhadap sesama. Hal ini sangat relevan dalam membangun generasi emas yang berakhlak mulia,” jelasnya.
Banyak sekolah di Indonesia kini menerapkan program pembelajaran berbasis nilai-nilai puasa. Salah satunya dengan kegiatan Pesantren Kilat Ramadan, yang mengajarkan siswa tidak hanya tentang ibadah, tetapi juga nilai-nilai sosial seperti berbagi kepada sesama melalui kegiatan santunan dan bakti sosial.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Gunernan Saputra, menyatakan bahwa pendidikan karakter berbasis puasa telah menjadi bagian dari kurikulum di berbagai sekolah.
“Kami mendorong sekolah-sekolah untuk mengadakan program yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter melalui puasa dan kegiatan keagamaan lainnya,” katanya.
Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, pendidikan karakter melalui puasa diharapkan dapat mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat. Dengan nilai-nilai seperti disiplin, kepedulian, dan kesabaran yang tertanam sejak dini, generasi penerus bangsa akan lebih siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Para ahli sepakat bahwa pendidikan berbasis nilai-nilai agama seperti puasa dapat menjadi pondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang beradab, toleran, dan berdaya saing tinggi. Dengan pendekatan ini, harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045 semakin nyata.
Menuju Generasi Emas 2045!
R~