MDI.NEWS | Kesehatan- Setiap manusia pasti mendambakan rasa bahagia, karena bahagia adalah tentang rasa dan suasana hati yang gembira atau menyenangkan.
Seorang filsuf ternama, Aristoteles, mendefinisikan kebahagiaan dengan istilah eudaimonia, yang artinya “hidup yang dijalani dengan baik” atau “hidup yang memuaskan”, berdasarkan pada rasa kegembiraan atau kesenangan.
Ia juga menjelaskan bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan mengembangkan sikap atau perilaku kebajikan, serta mewujudkannya dalam kinerja yang baik dan aktivitas yang mulia.
Ternyata, pembahasan tentang kebahagiaan juga berkaitan dengan fisiologi dan biokimia dalam tubuh kita, khususnya yang disebut hormon kebahagiaan.
Hormon kebahagiaan adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh dan dapat mempengaruhi suasana hati serta perasaan bahagia. Berikut ini beberapa contohnya:
Serotonin, hormon yang erat kaitannya dengan perasaan tenang dan rileks. Dapat dihasilkan dari aktivitas seperti meditasi, berjemur di bawah sinar matahari, serta konsumsi makanan yang mengandung triptofan, seperti ikan, telur, dan keju.
Dopamin, hormon yang berkaitan dengan rasa puas dan motivasi. Meningkatkan hormon ini bisa dilakukan dengan berolahraga, membaca buku, berdiskusi, dan menjalin interaksi sosial yang positif.
Endorfin, hormon yang menciptakan rasa nyaman dan mengurangi stres. Meditasi, tersenyum, dan tertawa lepas dapat membantu produksi hormon ini.
Oksitosin, hormon yang berhubungan erat dengan cinta dan koneksi sosial. Berinteraksi dengan orang lain dan menjalin hubungan sosial yang hangat dapat meningkatkan hormon ini.
Wah, asyik bukan? Hayoo, siapa yang belum tersenyum dan tertawa hari ini? Ternyata, kebahagiaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Dengan kata lain, kebahagiaan tidak perlu dicari ke mana-mana, karena semua fasilitas untuk mendapatkannya sudah tersedia dalam tubuh kita.
Selamat beraktivitas, jangan lupa untuk bahagia!
(Dari berbagai sumber)
Imam Setiadi – AsMEN