MDI NEWS | Maluku, – Peristiwa penyerangan Orang Tak di Kenal (OTK) terhadap warga Peteley di Kecamatan Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Maluku Utara kembali terjadi.
Kali ini, Minggu (11/6/2023). OTK menyerang 1 orang warga Desa Peteley Yakni M. Intanco (68) di perkebunan kelapa sekitar kali Waci. Desa Waci, Kecamatan Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur.
Mendengar kejadian tersebut, Babinsa Koramil 03/Maba Kodim 1505/Tidore Serma Ridwan La Inta bersama anggota Pos Satgas Waci dan masyarakat melakukan pengejaran dan penyisiran di kali Waci akan tetapi Orang Tidak dikenal (OTK) sudah tidak ditemukan.
Berdasarkan informasi yang di dapat oleh Babinsa Koramil 03/Maba Serma Ridwan La Inta, pada hari Sabtu (10/6/2023) saudara M. Istanco pergi ke kebun kelapa di lahan miliknya di sekitar kali waci kemudian ia memutuskan untuk bermalam di gubuk kebun miliknya.
Kemudian pada hari Minggu Pagi (11/6/2023) Saudara M. Istanco (Korban) akan memasak bubur, selanjutnya Ia pergi mengambil air di kali Waci, tiba-tiba muncul Orang Tidak dikenal (OTK) sebanyak 6 orang di atas para-para kelapa (Tempat pengasapan Buah Kopra) dan manyele ( Suara teriak-teriak).
Selanjutnya, Korban akan mengambil tombak, akan tetapi OTK sudah menyerang duluan dengan panah dan mengenai bagian paha kiri korban, selanjutnya OTK menyerang yang kedua kalinya dan korban menangkis dan mengenai tangan kanan hingga robek dan tangan kiri lecet.
Korban bertahan dan lari menuju ke pinggir kali dikejar oleh OTK, kemudian terdengar suara mesin ketinting, OTK tersebut lari menjauh dari korban.
Kemudian, Korban memanggil saudara. Ishak bersama 2 orang yang sedang membawa ketinting yang sedang melewati kali, dan meminta pertolongan bahwa korban di serang oleh OTK selanjutnya korban dibawa pulang menuju ke Puskesmas Gotowasi.
Dikarenakan keterbatasan sarana prasarana dan pendarahan akibat panah pada paha kiri maka korban dirujuk ke RSUD Maba, dan korban sudah mendapat perawatan oleh pihak RSUD diruang UGD dan dalam kondisi sadar.
Babinsa Serma Ridwan La Inta meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, agar sementara tidak melakukan aktivitas di hutan atau ke kebun. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyerangan OTK terhadap warga sekitar.