width=
width=

The Infinite Game VS Finite Game

Getty images

MDI NEWS | JAKARTA, – The Infinite Game VS Finite Game

Oleh CAM

REMONTADA artinya datang kembali dengan mengejutkan yang membuat tim yang kalah jadi menang meski punya selisih skor besar atau kemenangan mengejutkan Tim atau pemain dalam suatu kompetisi.

Menarik saat kita membaca teori The Infinite game dalam buku Simon Sinek tentang dua jenis pemain di dunia ini,

Dalam permainan terbatas (Finite game), para pemainnya diketahui, aturannya jelas dan memiliki akhir. Mental para pemain yaitu tujuannya adalah bermain untuk menang. Pola pikir pemainnya terbatas.

Sedangkan dalam permainan tak terbatas (Infinite game), para pemain memiliki sikap mental yang sangat berbeda. Dengan pemain yang terlihat maupun tidak terlihat, aturan yang fleksibel, dan tidak memiliki akhir. Tujuannya bukan untuk menang, melainkan untuk terus bermain. Pola pikir pemainnya adalah pola pikir tanpa batas.

The finite players, play to win. The infinite players, plays to stay.

Di permainan tanpa ujung tidak ada yang kalah atau menang, yang ada hanyalah siapa yang di depan dan siapa yang di belakang. Permainan berbeda butuh mindset yang berbeda pula.

Bagaimana jika pemain terbatas bertemu dengan pemain tanpa batas ?

Contohnya adalah Amerika vs Vietnam.

Meskipun di setiap pertempuran Amerika menang karena show of power dengan semua alutsista (alat utama sistem senjata) yg canggih, namun secara keseluruhan ternyata Vietnamlah pemenangnya.

Lembaga politik vs Lembaga Kharismatik

Menarik melihat berita yang sedang hangat di media nasional 3 bulan ini adalah pertarungan dua kekuatan sosial, yakni Lembaga politik vs Lembaga Kharismatik. Mungkin karena 2024 adalah tahun politik di Indonesia.

“There’s a different between leader and authority” (Simon Sinek), dikutip mdi.news Sabtu, 22 Juli 2023.

Lembaga politik dengan pola pikir Finite game yang bersekutu dengan ormas rohaniawan dan media nasional, terlihat gencar menyerang Lembaga Kharismatik yang secara kasat mata seperti lebih lemah, namun tetap mempertahankan diri dengan baik. Tujuan Lembaga politik adalah menang, yang cirinya bisa Kita lihat adalah mendapat gonimah (harta rampasan) dari lawannya. Kepuasan finite players bersifat jangka pendek.

Di lain pihak, Lembaga Kharismatik memiliki mindset Infinite game, yakni survival dan tanpa batas, atau bisa Kita definisikan dengan kata abadi. Karena pendidikan manusia gagasan-gagasannya bersifat abadi, dengan nilai-nilai yang tidak berubah. Salah satu ciri Infinite players yaitu memiliki Adversity quotient yang tinggi, ketabahan dalam mengahadapi rintangan serta mampu menunda kenikmatan dalam jangka waktu yang panjang. Sebab menanam manusia (pendidikan) panennya untuk ratusan hingga ribu tahun.

وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (QS Al-An’am: 32)

banner 1600x1200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *