MDINEWS, Bogor – SMP Negeri 1 Parung, yang dikenal dengan sebutan SMP Nepar berlokasi di Jl. Tulang Kuning No. 68, Waru, Kec. Parung, Bogor.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1980 ini memiliki segudang prestasi dan telah menggunakan Kurikulum Merdeka.
Sekolah ini berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kepala Sekolah Dede Kurnia Setia. S. Pd, M.Pd.
Kepala Sekolah SMP 1 Parung Dede Kurnia Setia, S.Pd, M.Pd menyampaikan tentang Kurikulum Merdeka bahwa dengan kurikulum ini siswa lebih mengutamakan masing masing skill atau individu siswa atau kepentingan anak, guru di tuntut seperti filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa guru menghamba kepada siswa.
“Dalam kurikulum Merdeka, beberapa karakteristik utama dari kurikulum merdeka, yaitu pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan aktifitas soft skill dan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila yang fokus pada materi esensial sehingga cukub waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, fleksibel guru dituntut untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik,” katanya di Bogor, Jumat 22 Desember 2023.
Menurut dia, dalam kurikulum Merdeka pendidikan karakter berubah menjadi enam nilai karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila mencakup beberapa hal diantaranya Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berkebinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan kreatif, demikian Kepala Sekolah sampaikan.
SMP Negeri 1 Parung merupakan sekolah penggerak dan percontohan dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan sejak tahun 2021.
Prestasi apa yang telah di capai di SMP Negeri 1 Parung, salah satunya cabang olah raga renang, mampu menghantarkan siswanya yakni Muhammad Adli Aris Setiawan berhasil meraih Emas 1, perak 2, kejuaraan nasional mendapat medali perak 4, perunggu 3 kejuaraan Nasional dan berhak mengikuti PON dan juga kejuaraan renang Asia kelompok umur.
Soal lingkungan hidup, Dede menyampaikan bahwa sekolahnya sempat terkena banjir sehingga mengimbau kepada struktur pemerintahan tingkat desa dan kecamatan untuk memperbaiki saluran air agar tidak menggangu proses belajar mengajar di Sekolah ini.
(Sjar)