MDI NEWS | Jakarta, – Apa dampak persekusi terhadap Mahad Al Zaytun di Indonesia?
Oleh CAM
“No one knows what the future will bring, but whatever happens in Indonesia will effect the future of Islam in the modern world.”
(Bernard Adeney Risakotta, Indonesia and the future of Islam), dikutip Senin, 10 Juli 2023.
Mengapa peristiwa yang terjadi di Indonesia akan memberi efek riak kepada dunia Islam modern?
Fenomena kharismatik Syaykh Panji Gumilang dan Ma’had Al Zaytun sejak Idul Fitri hingga Idul Adha terus bergulir di berbagai media dan menjadi pembicaraan masyarakat, baik yang pro maupun kontra.
Persekusi merupakan penyimpangan sila kedua Pancasila, yaitu sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
Persekusi adalah perlakuan buruk secara sistematis oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain. Bentuk paling umum adalah persekusi agama, rasisme, Dan persekusi politik. (Wikipedia)
Pandangan mereka yang terdistorsi tentang Ma’had Al Zaytun dan tokoh kharismatik Syaykh Panji Gumilang adalah kompensasi atas rasa rendah diri mereka sendiri, dalam campuran ketakutan tak berdasar, kebencian dan iri hari mereka atas pencapaian-pencapaian serta prestasi Al Zaytun yang telah mendunia.
Ma’had Al Zaytun satu-satunya pesantren yang tercatat dalam dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa atas sumbangsihnya dalam mengurangi emisi karbon dengan jumlah tegakkan pohon yang begitu produktif menghasilkan Oksigen.
Memiliki jati diri yang kuat dan konsisten sebagai Pusat Pendidikan Toleransi Dan Perdamaian, Ma’had Al-Zaytun tampak merespon dengan tenang pemberitaan negatif dan tekanan publik akibat penggiringan opini oleh MUI juga segelintir pejabat publik yang tidak berdasar.
Stop persekusi Al Zaytun. Karena perlakuan buruk secara sistematis terhadap penduduk sipil ini di mata internasional dianggap sebagai salah satu bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan, seperti yang tertera dalam hukum internasional.
