width=
width=

Benarkah Air Kemasan Mampu Memicu Kemiskinan di Kalangan Menengah ke Bawah 

 

MDI.NEWS | JAKARTA. Air kemasan atau air galon tidak secara langsung memicu kemiskinan di Indonesia. Namun, beberapa faktor terkait air kemasan atau galon dapat berkontribusi pada kemiskinan:

Faktor Ekonomi

  1. Biaya penggunaan air galon yang relatif mahal bagi masyarakat miskin.
  2. Ketergantungan pada air galon karena kurangnya akses air bersih dan layak.
  3. Pengeluaran rutin untuk membeli air galon dapat mengurangi pendapatan keluarga.

Faktor Lingkungan

  1. Kurangnya infrastruktur air bersih dan sanitasi memaksa masyarakat menggunakan air galon.
  2. Polusi air tanah dan sungai meningkatkan ketergantungan pada air galon.
  3. Pembuangan limbah plastik air galon tidak terkelola dengan baik.

Faktor Sosial

  1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih dan kesehatan.
  2. Keterbatasan akses informasi tentang sumber air bersih alternatif.
  3. Ketergantungan pada air galon memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.

Solusi

  1. Meningkatkan akses air bersih dan layak.
  2. Membangun infrastruktur air dan sanitasi.
  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan lingkungan.
  4. Mengembangkan program bantuan dengan menghadirkan air bersih untuk masyarakat miskin.
  5. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Disadur dari berbagai sumber:

  1. Badan Pusat Statistik (BPS)
  2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
  3. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
  4. Bank Dunia.

Berikut adalah statistik peningkatan kemiskinan di Indonesia tahun 2023-2024 dari sumber yang kompeten dan terpercaya:

Statistik Kemiskinan

  1. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024: 25,22 juta orang (9,03%)
  2. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023: 25,9 juta orang (9,36%)
  3. Penurunan jumlah penduduk miskin: 0,68 juta orang dari Maret 2023
  4. Persentase penurunan kemiskinan: 2,22% poin dalam sepuluh tahun terakhir

Sumber Data:

  1. Badan Pusat Statistik (BPS)
  2. Publikasi “Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2024”
  3. Situs web resmi BPS

[Red]

Penulis: Ilyas Editor: Ilyas
banner 1600x1200