width=
width=

Ironis, Bupati Bekasi Tak Hadir di Puncak HPN 2025

MDI.NEWS | Kota Bekasi – Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar di Gedung Juang, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menyisakan tanda tanya besar di kalangan insan pers. Acara yang dihadiri oleh 27 organisasi pers se-Bekasi Raya ini justru tidak dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bekasi, Ade Kuswara Kunang, yang belakangan dikenal sibuk dengan aktivitas konten di media sosial (medsos).

 

Kehadiran para pejabat daerah sangat dinanti dan diharapkan oleh para jurnalis. Namun, absennya Bupati Ade Kuswara Kunang menjadi sorotan yang membingungkan. Padahal, panitia telah melakukan koordinasi secara matang dengan berbagai pihak, termasuk menghubungi langsung nomor pribadi Bupati. Sayangnya, tidak ada respons atau itikad baik untuk sekadar membalas pesan WhatsApp dari panitia HPN.

 

Hal ini sangat disayangkan, mengingat sebagai pejabat publik, Bupati seharusnya memberikan contoh sikap responsif, apalagi dalam momentum penting seperti HPN. Di sisi lain, publik dapat melihat bagaimana Bupati begitu aktif di media sosial, tetapi justru terkesan mengabaikan jurnalis secara langsung.

 

Meskipun demikian, ketidakhadiran Bupati tidak menyurutkan semangat para wartawan Bekasi Raya. Acara tetap berlangsung meriah dan penuh semangat, berkat kerja sama seluruh organisasi pers yang terlibat.

 

Pertanyaan pun muncul, apakah ketidakhadiran ini mencerminkan kurangnya penghormatan terhadap insan pers dan media? Terlebih lagi, Bupati yang baru menjabat ini tengah menjalankan program 100 hari kerja yang tampak lebih fokus pada pencitraan di media sosial. Hal ini memperkuat dugaan bahwa ada kekeliruan dalam menentukan prioritas sebagai pemimpin daerah.

 

Sebaliknya, Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, hadir langsung dalam acara tersebut. Kehadirannya menjadi contoh positif bahwa masih ada pejabat publik yang menghargai peran media dalam pembangunan daerah.

 

Dalam sambutannya, Abdul Harris menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, insan pers, dan masyarakat. Ia berharap pers terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi yang benar dan mendidik di tengah arus informasi digital yang rawan hoaks.

 

“Pers berperan penting sebagai pilar demokrasi. Mari kita tingkatkan sinergi demi mencerdaskan masyarakat dan menangkal pemberitaan menyesatkan,” ujarnya.

 

Ketua Forum Wartawan Bekasi Raya (F), Bonanza Panjaitan, yang juga Pimpinan Redaksi Media Nusantara Merdeka News, mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran Bupati Bekasi tanpa alasan yang jelas.

 

“Ini momen penting. Sayang sekali, orang nomor satu di Kabupaten Bekasi tidak hadir untuk memberikan apresiasi kepada insan pers yang berkomitmen membangun daerah,” ujarnya.

 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa HPN 2025 tetap berlangsung sukses dan meriah berkat kerja sama semua organisasi media yang menjaga marwah profesi jurnalis. Ia juga menekankan bahwa HPN kali ini adalah yang pertama kalinya diadakan di Bekasi Raya dan menjadi catatan sejarah bagi insan pers se-Indonesia.

 

“Wartawan Bekasi Raya itu solid dan tidak bisa diremehkan oleh pejabat pemerintah maupun swasta,”terang Bonanza.

 

Hal senada disampaikan juga oleh Dudung selaku Ketua Perwakilan Daerah Asistensi Media Nasional, dalam pandangannya bahwa momentum yang bersejarah ini sangat disayangkan jika para pemangku wilayah atau yang memiliki wilayah justru tidak bisa hadir, tentunya ini akan jadi preseden buruk dan dikhawatirkan hubungan yang  sudah terjalin baik antara  pemerintah setempat dan para insan pers bisa saja terganggu.

Wartawan: Dudung

Editor: Dudung
banner 1600x1200