MDI. NEWS – Bekasi. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi, Nesan Sujana, menjadi narasumber dalam Podcast Asistensi Media Nasional (AsMEN) yang tayang pada Senin, 21 Juli 2025. Dalam perbincangan tersebut, Nesan memaparkan secara lugas empat tugas pokok dan fungsi (tupoksi) lembaganya, sekaligus memberikan respons atas sejumlah isu viral yang sempat mengguncang Kota Bekasi.
“Kesbangpol memiliki empat tugas utama, yakni menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa, menciptakan stabilitas politik dan keamanan, membina wawasan kebangsaan, serta mengawasi keberadaan organisasi kemasyarakatan dan partai politik,” ujar Nesan.
Dalam kesempatan itu, Nesan juga menanggapi beberapa isu viral yang mencuat dalam satu tahun terakhir. Di antaranya kasus pelarangan ibadah di sebuah gereja oleh oknum ASN, tindak kekerasan oleh seorang anak terhadap ibu kandungnya yang dijuluki “Anak Maling Kundang”, hingga aksi seorang pria berjuluk “Jagoan Cikiwul” yang memaksa meminta Tunjangan Hari Raya (THR) dengan membawa-bawa nama ormas.
“Semua kejadian ini menjadi pengingat bahwa penting bagi masyarakat dan ormas untuk menahan diri, menjaga kerukunan, dan tidak mudah terprovokasi,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, saat ini terdapat hampir 200 organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terdaftar di Kota Bekasi, dengan lima di antaranya berstatus ‘plat merah’ atau rutin mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Salah satunya adalah AsMEN yang termasuk dalam daftar ormas aktif dan berpotensi menerima hibah, selama memenuhi syarat administratif dan legal.
Kota Bekasi dan Harapan Menjadi Kota Toleran
Nesan menyampaikan harapan agar Kota Bekasi kembali meraih predikat sebagai Kota Paling Toleran versi Setara Institute, sebuah gelar prestisius yang pernah disandang sebelumnya. “Kita punya potensi besar. Ada Kampung Budaya, Kampung Pancasila, dan masyarakat yang majemuk secara agama, suku, dan latar belakang. Tinggal bagaimana kita terus menjaga harmoni ini,” tuturnya optimistis.
Ia menekankan pentingnya peran ormas dan media dalam membina masyarakat, khususnya generasi muda, agar bijak bermedia sosial. Edukasi dan literasi digital, menurutnya, sangat penting untuk mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
“Di sinilah peran media seperti AsMEN sangat strategis—untuk menghadirkan berita yang mencerahkan, mendidik, dan membangun jurnalisme perdamaian,” tambahnya.
Dukung Kepemimpinan yang Pro-Toleransi
Mengakhiri sesi, Nesan menyampaikan dukungan penuh kepada kepemimpinan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobihoe dalam memperkuat visi toleransi. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat—dari ormas, pemuda, hingga tokoh masyarakat—untuk menjadi agen perdamaian.
“Kita jaga sama-sama Kota Bekasi. Jangan sampai ada lagi ormas yang justru meresahkan. Jadilah ormas yang menguatkan, bukan memecah-belah,” pungkasnya.
Wartawan : Kerry