MDINEWS Jakarta – Perseteruan antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil semakin memanas usai Lisa secara terbuka mendesak dilakukan tes DNA guna memastikan kebenaran yang selama ini menjadi polemik. Dalam percakapan yang beredar luas di media sosial, Lisa menyatakan keinginannya agar dilakukan tes DNA guna mengakhiri perdebatan yang menurutnya belum tuntas.
“Sudah, kita tes DNA saja biar semuanya jelas,” tegas Lisa dalam percakapan tersebut.
Namun, permintaan Lisa langsung ditanggapi dengan penolakan keras oleh Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat itu mengatakan bahwa semua persoalan sudah terang dan tidak perlu lagi dipertanyakan.
“Urusan ini kan sudah jelas, tes DNA itu buat apalagi? Bapaknya kan sudah mengakui, bukti sudah ada. Semuanya sudah terang, kamu cuma mau bikin ribut,” jawab Ridwan Kamil tegas.
Penolakan tersebut tidak membuat Lisa mundur. Ia bahkan mengancam akan membongkar berbagai bukti yang selama ini ia simpan. Meski tidak menyebutkan secara spesifik bukti yang dimaksud, Lisa menegaskan bahwa dirinya memiliki dokumentasi yang cukup untuk menggugurkan klaim yang telah beredar selama ini.
“Kalau memang tidak mau tes DNA, saya akan buka semuanya. Saya punya bukti-bukti, foto, rekaman, dan korespondensi yang bisa membuktikan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Lisa dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan tokoh publik yang dikenal luas dan memiliki posisi penting di pemerintahan daerah. Publik pun terbelah, antara yang mendukung langkah Lisa untuk menuntut pembuktian secara ilmiah dan yang meyakini bahwa pengakuan yang telah disampaikan sebelumnya sudah cukup.
Pakar hukum keluarga dari Universitas Indonesia, Dr. Nia Saraswati, menyatakan bahwa permintaan tes DNA dalam kasus seperti ini adalah hal yang lazim, terutama jika ada pihak yang merasa belum mendapatkan kepastian hukum atau psikologis.
“Secara hukum, tes DNA bisa menjadi alat bukti yang kuat. Tapi harus ada dasar yang cukup untuk mengajukan tes tersebut, misalnya adanya keraguan yang masuk akal atau perselisihan atas status hukum seseorang,” jelas Dr. Nia.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Ridwan Kamil terkait ancaman Lisa Mariana untuk membuka bukti-bukti tambahan. Pihak Pemprov Jawa Barat juga belum memberikan komentar.
Publik menantikan bagaimana kelanjutan polemik ini. Apakah Lisa akan benar-benar membuka bukti yang ia klaim, atau apakah akan ada upaya mediasi dari pihak ketiga untuk meredakan ketegangan yang kini sudah menjadi konsumsi nasional.
Kasus ini mengingatkan kembali pentingnya komunikasi terbuka dan pendekatan hukum yang adil dalam menangani konflik personal yang menyeret nama publik. Tes DNA