MDI.NEWS, Banyuwangi – Dalam rangka meningkatkan layanan kesehatan serta mencegah penyebaran HIV di lingkungan pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar program Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) secara intensif kepada warga binaan, Sabtu (24/5).
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi berkelanjutan antara Lapas Banyuwangi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi melalui Puskesmas Mojopanggung. Melalui Mobile VCT, warga binaan dapat dengan mudah mengakses layanan tes HIV, sekaligus mendapatkan konseling kesehatan secara komprehensif.
Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyatakan bahwa deteksi dini sangat penting untuk mencegah penularan virus HIV di lingkungan tertutup seperti Lapas.
“Dengan layanan ini, kami bisa lebih cepat mengetahui dan menangani jika ada warga binaan yang terpapar HIV. Ini adalah langkah preventif yang penting untuk memutus mata rantai penularan,” jelasnya.
Selain pemeriksaan HIV, tim medis juga memberikan edukasi terkait pentingnya pencegahan HIV/AIDS, serta mengajak warga binaan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Konseling dilakukan baik sebelum maupun sesudah tes, guna memperkuat pemahaman warga binaan terhadap penyakit tersebut dan cara pencegahannya.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara Lapas dan sektor kesehatan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sekaligus menunjukkan komitmen terhadap pemenuhan hak-hak kesehatan warga binaan.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari program kesehatan berkelanjutan di Lapas Banyuwangi,” tambah Wayan.
Dengan pelaksanaan Mobile VCT yang konsisten dan terintegrasi, diharapkan risiko penularan HIV di lingkungan Lapas dapat diminimalkan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga binaan selama menjalani masa pembinaan.