Jakarta, 28 Februari 2025 – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengumumkan kebijakan baru untuk menstabilkan harga pangan yang terus mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap inflasi yang berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pasokan bahan pokok ke sejumlah daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan. Selain itu, operasi pasar akan diperluas untuk memastikan harga tetap terkendali.
“Kami akan bekerja sama dengan Bulog dan distributor utama agar pasokan bahan pokok tetap stabil dan harga tidak melambung tinggi,” ujar Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Jakarta.
Beberapa komoditas yang menjadi prioritas dalam kebijakan ini antara lain beras, gula, minyak goreng, dan daging ayam. Pemerintah juga akan meningkatkan impor komoditas tertentu jika diperlukan untuk menjaga ketersediaan stok di pasar.
“Untuk beras, stok nasional saat ini mencukupi, namun kami tetap akan melakukan impor terukur agar harga tetap stabil,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Para pedagang menyambut baik kebijakan ini, meskipun mereka berharap harga di tingkat distributor juga ikut ditekan agar keuntungan mereka tidak terlalu tergerus.
“Kami setuju dengan kebijakan operasi pasar, tetapi yang kami harapkan adalah harga dari distributor juga bisa turun supaya kami bisa menjual dengan harga yang lebih kompetitif,” ujar Darmawan (45), seorang pedagang sembako di Pasar Kramat Jati.
Sementara itu, masyarakat berharap kebijakan ini bisa segera diterapkan agar mereka tidak semakin terbebani oleh kenaikan harga pangan yang terjadi belakangan ini.
“Kami berharap harga-harga segera turun, terutama beras dan minyak goreng yang semakin mahal di pasaran,” kata Rina (32), ibu rumah tangga asal Bekasi.
Pemerintah menegaskan akan terus memantau perkembangan harga dan mengambil langkah lanjutan jika diperlukan untuk memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat luas.