width=
width=

USTAZ MUNIR, SEDEKAD MENGABDI DI PADEPOKAN KANJENG DIMAS PROBOLINGGO

  1. MDINEWS  Probolinggo, 8 Juni202 — Sudah sepuluh tahun Ustaz Munir mendedikasikan dirinya untuk kegiatan dakwah dan pembinaan spiritual di Padepokan Kanjeng Dimas, yang terletak di lereng pegunungan Probolinggo. Kehadirannya selama satu dekade ini telah menjadi bagian penting dari perkembangan padepokan yang dikenal sebagai salah satu pusat pembinaan ruhani di Jawa Timur.

Sejak pertama kali bergabung pada tahun 2015, Ustaz Munir aktif membimbing jamaah dalam kajian-kajian keislaman, dzikir, serta penguatan akhlak dan spiritualitas. Ia dikenal sebagai sosok pendidik yang sederhana, bersahaja, namun mendalam dalam penyampaian ilmu agama.

“Padepokan ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat belajar mengenal diri, membersihkan hati, dan memperkuat hubungan dengan Allah,” ungkap Ustaz Munir saat ditemui usai pengajian rutin.

Kehadiran Ustaz Munir memberikan warna tersendiri dalam perjalanan spiritual para jamaah. Tidak sedikit dari mereka yang mengaku menemukan ketenangan dan arah hidup baru setelah mengikuti bimbingannya.

Kanjeng Dimas selaku pendiri dan pembina utama padepokan menilai bahwa Ustaz Munir adalah salah satu sosok paling berpengaruh di lingkungan padepokan.

“Ustaz Munir adalah ruh yang meneduhkan bagi padepokan ini. Beliau bukan hanya mengajarkan ilmu, tapi juga menjadi contoh nyata tentang ketulusan dan kesederhanaan dalam beragama,” ujar Kanjeng Dimas.

Selama masa pengabdiannya, Ustaz Munir telah memimpin berbagai kegiatan inti di padepokan, mulai dari pengajian kitab klasik, pelatihan tahajud dan dzikir malam, hingga pembinaan keluarga dan remaja. Ia juga kerap menjadi rujukan jamaah dalam konsultasi spiritual dan masalah kehidupan sehari-hari.

Sebagai bentuk penghargaan atas 10 tahun pengabdian, Padepokan Kanjeng Dimas akan menggelar acara “Malam Tasyakur” yang diisi dengan tausiyah, refleksi perjalanan dakwah, dan doa bersama. Acara ini akan dihadiri oleh para jamaah, tokoh masyarakat, serta rekan-rekan Ustaz Munir dari berbagai daerah.

“Saya tak pernah menghitung waktu, hanya berusaha menjalaninya sebaik mungkin. Selama Allah masih memberi kesempatan, insya Allah saya akan terus mengabdi,” tutur Ustaz Munir merendah.

Dengan kiprah selama satu dekade, Ustaz Munir menjadi simbol ketekunan dan ketulusan dakwah di tengah masyarakat yang mendambakan kedamaian hati dan kekuatan spiritual. Padepokan Kanjeng Dimas pun tak sekadar menjadi tempat mencari ilmu, tapi juga ***

banner 1600x1200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *