Nasional, MDINews – Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini mengatakan rencana memberikan bantuan dana akses para petani terhadap pupuk, terutama yang bersubsidi, dapat lebih mudah melalui perbaikan kebijakan yang telah diusulkan.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) memberikan dukungan terhadap gagasan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk melakukan perbaikan dalam mekanisme penyaluran pupuk.
“Kami setuju dengan Pak Menteri Pertanian, KTNA berharap pendistribusian dari sistem subsidi ini harus tertata dari awal hingga akhir,” kata Wakil Sekretaris Jenderal KTNA Zulharman di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antaranews.
Bantuan tersebut bertujuan sebagai penghargaan dan dorongan bagi masyarakat yang mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah pemerataan akses pertanian.
Dengan adanya subsidi ini, diharapkan masyarakat lebih mudah mengakses pupuk melalui pendataan digital, petani yang benar-benar membutuhkan pupuk akan lebih mudah diidentifikasi, dan informasi yang terekam tidak hanya mencakup nama petani, tetapi juga detail seperti titik koordinasi dan luas lahan yang mereka garap.
Baca Juga : Amankan Proses Uji Coba Kereta Cepat, Polda Jabar Sebar Personel di Puluhan Titik Lokasi
Baru-baru ini Orang nomor 1 tersebut, Mengatakan rencana memberikan bantuan dana atau subsidi untuk harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Bantuan tersebut bertujuan sebagai penghargaan dan dorongan bagi masyarakat yang mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kemacetan. Dengan adanya subsidi ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan nyaman, aman, dan mudah diakses.
Keberadaan KCJB hingga saat ini masih menerima kritikan, mulai adanya pembengkakan biaya investasi yang menyebabkan penggunaan APBN dalam proyek ini.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa Kereta Cepat jakarta-Bandung akan mulai uji coba pertengahan agustus ini.
Dalam subsidi pemerintah ini, harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan mulai dipatok dengan rencana di harga tiket pada kisaran Rp 250 ribu. Harga tiket tersebut mulai dari rute Stasiun Halim di Jakarta Timur sampai ke Padalarang maupun Gedebege.
Harga tiket dengan tarif tersebut artinya untuk tiket kereta cepat sekilas hampir sama dengan kereta Argo Parahyangan yang non subsidi dan dioperasikan PT KAI saat ini dengan tarif tiketnya sebesar Rp. 200 ribu – Rp 250 ribu, hal ini diungkapkan Presiden Jokowi bahwa subsidi tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung akan sangat diperlukan untuk mendorong moda transportasi masyarakat.
“Bahwa harus ada subsidi ya itu kewajiban pemerintah, kewajiban negara. karena ini bentuk pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Jokowi dikutip dari Antara, pada Ahad, 13 Agustus 2023. “Ada subsidi, baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya Transjakarta, KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik namanya kereta cepat, semuanya harus ada subsidinya,” Tambahnya.
Adanya KCJB diharapkan bisa mengatasi masifnya pemakaian kendaraan pribadi hingga menjadi sebab angka kemacetan Jabodetabek dan Bandung kian parah.